Selasa, 18 Oktober 2011

Persib Berharap Kisruh PSSI Selesai Sebelum Kompetisi Jalan Lagi



Persib Bandung berharap kisruh yang terjadi di tubuh PSSI selesai sebelum kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI) musim 2011/2012 kembali berjalan. Kompetisi sendiri resmi dibuka 15 Oktober dan diperkirakan kembali bergulir Desember mendatang.


"Kami berharap di laga selanjutnya sudah tidak ada lagi gonjang-ganjing (kisruh PSSI)," harap Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Kuswara S Taryono.

Hal itu dikemukakan Kuswara saat ditemui wartawan di PN Bandung Jalan RE Martdinata, Senin (17/10/2011).

Jika terkendala dengan SEA Games yang bakal digelar November mendatang, Kuswara berharap PSSI segera mengambil langkah penyelesaian kisruh pasca event olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu selesai.

"Kami ingin ke depan kompetisi berjalan dengan baik," katanya.

Kuswara menyatakan, dirinya berharap PSSI memediasi seluruh kluh peserta liga. Dengan begitu, solusi penyelesaian atas konflik yang ada diharapkan bisa cepat selesai.


"Kita masih punya jeda waktu yang cukup panjang untuk pertandingan selanjutnya. Kalau bisa terselesaikan scepatnya, jelas akan lebih baik," tutur Kuswara.

Persoalan kisruh sendiri ditengarai karena ada dua kubu yang berseberangan paham. Di satu kubu, klub menginginkan kompetisi tetap digelar mulai 15 Oktober dengan PT Liga Prima Sportindo sebagai penyelenggara.

Namun di kubu lainnya, klub menginginkan kompetisi tetap dikelola PT Liga Indonesia yang mengelola Liga Super Indonesia (LSI) musim lalu. Sebab, kompetisi yang sudah dibuka pada 15 Oktober lalu dinilai melanggar statuta PSSI.

Sebab sesuai hasil Kongres PSSI II di Bali 2011, pengelola kompetisi yakni PT Liga Indonesia dengan nama kompetisi LSI. Kubu ini bahkan berencana membuat liga tandingan.

Persib sendiri memilih sikap netral dan akan segera mengirim surat ke PSSI. Isi suratnya berisi permintaan kepada PSSI agar segera menyelesaikan persoalan yang ada dengan bijak dan elegan. Bahkan Persib meminta PSSI tidak melakukan hal kontroversial, misalnya ancaman mencoret klub dari keikutsertaan kompetisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar